Mematuhi Perintah Orang Tua, Dara Cantik Wilayah Perbatasan Mengurung Hobinya

banner 120x600

Kherisma Darmayanti, SE

Dengan deruan ombak disinari sunset diketika senja yang ditiup sayupnya angin ditepi pantai yang terletak di suatu desa yang berada di daerah perbatasan, terluar dan terdepan yakni Kabupaten Kepulauan Anambas yang terbentuk pada tahun 2008 silam yang memiliki jutaan pesona keindahan alam dan laut sertai pantai yang menjadi lirikan bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Bergeser sedikit dari ibukota kabupaten, akan di jumpai suatu desa yang dikenal dengan Desa Tiangau Kecamatan Siantan Selatan dan diketahui saat ini telah dijadikan sebagai Desa Tangguh Nusantara yang sangat mempesona dengan dikenal penduduknya yang ramah tamah.

Ketika wartawan Ignnews.id sedang melaksanakan tugas peliputan untuk mengisi halaman ‘Lawa Wai’, tentang gadis desa atau dara desa yang memiliki bakat, hobi, prestasi, dan profil riwayat kepribadian, lalu kami bertemu dengan dara desa yang kebetulan dara tersebut anak dari Kepala Desa Tiangau.

Sebut saja, Kherisma Darmayanti yang memiliki usia mencapai 24 tahun dengan ciri khasnya dengan berhijab modis memberi peluang kepada Ignnews.id untuk menggali sedikit tentang riwayat dirinya.

Kherisma Darmayanti, SE

Kherisma Darmayanti adalah seorang dara cantik asal Desa Tiangau ini dikenal sangat mematuhi kepada kedua orang tuanya, bahkan demi hal itu, ia telah mengurung hasrat dan bakatnya demi mengikuti keinginan dan harapan kedua orang tuanya yang ingin anaknya mendapat gelar Sarjana Ekonomi.

Demi memenuhi keinginan orang tua, Dara cantik yang lahir di Kota Tanjung Pinang, 12 November 1996, harus merubah pola pikirnya.

“Keputusan untuk mengikuti permintaan orangtua tidak membuat saya kecewa dan putus asa, namun justru mendapat banyak pelajaran dan menjadi pelecut serta dapat menimba pengalaman baru dan menyadari bahwa bukan semua yang tidak kita inginkan itu berakhir buruk” ungkap dara cantik yang berada di daerah perbatasan itu dengan melempar senyum yang khas.

Dengan balutan busana hijabnya dihiasi aksesoris yang membuatnya terlihat menawan, Risma panggilan akrabnya, pelan-pelan mencoba merubah pola pikirnya (mindset), meski tidak bisa melanjutkan kuliah dengan jurusan yang dipilihnya.

“Ketika menjalani dengan ikhlas, semua terasa nikmat dan akhirnya mampu mengenyam mata kuliah dengan sangat baik dan menyelesaikan kuliah di jurusan akuntansi selama 3,8 tahun dengan IPK 3,35,” ucap dia dengan rasa bangga dan sedikit tertawa dengan sambil menggit bibir dengan bibirnya yang berwarna merah itu.

Berhenti sejenak, Risma melanjutkan ceritanya, untuk menyalurkan hobbynya saat ini dirinya terus mengikuti lomba kaligrafi di berbagai tingkat. Pada tahun 2014 Kherisma mengikuti lomba tingkat kabupaten dan meraih Juara ke 2 dari sejumlah peserta.

“Sempat berhenti beberapa tahun karena kuliah, saya kembali mengikuti lomba tingkat Kecamatan pada tahun 2019 dan meraih juara 1. Saya juga akan mengikuti tingkat Provinsi pada September 2020 mendatang. Alhamdulilah walaupun tidak bisa melanjutkan kuliah di bidang yang saya cita-citakan, akan tetapi masih bisa menyalurkan bakat melukis dan kaligrafi,” terangnya sambil memainkan buku yang ada ditangannya.

Dara penuh pesona ini menambahkan, setelah lulus kuliah, saat ini bekerja di DBSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) naungan dari PUPR (Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) baru sekarang di pindahkan di PAMSIMAS (Penyedia sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat).

Selain itu, dara cantik ini adalah idaman pria saat ini mengaku memiliki usaha sampingan yakni online shop dan turut membantu mempromosikan dagangan masyarakat UKM di tempat tinggalnya tersebut.

” Motto hidup saya “ingin menjadi manusia yang bermanfaat untuk semua orang”. Dan saya mempunyai keinginan membantu merubah pola pikir masyarakat daerahnya untuk lebih maju dengan mengajarkan ibu-ibu di desa dampingannya tentang cara menggunakan internet untuk memulai usaha dan mempromosikan usaha nya melalui media sosial. Jujur, saya merasakan ada kepuasan pribadi melihat orang yang saya bantu merasa terbantu,” ucap dia sambil mengucapkan rasa terima kasih kepada jurnalis Ignnews.id yang telah ingin mendengar dan mencatat sebagian kecil riwayat dia miliki. (Julinawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *