Air Terjun Neraja Dambaan Masyarakat Kini Sangat Memprihatinkan, Ada Apa?

Ketika sejumlah masyarakat memperlihatkan kondisi bangunan air terjun Neraja yang rusak
banner 120x600

IGNNews.id,Anambas-Sejumlah masyarakat Desa Ulu Maras Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas merasa resah dengan kondisi destinasi pariwisata di Air Terjun Neraja yang sangat memprihatinkan.

Antoni selaku masyarakat Desa Ulu Maras menjelaskan, kondisi pembangun yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Ulu Maras beberapa tahun yang lalu mengalami kerusakan parah di beberapa item pembangunan.

“Besi bagi dinding air sudah keluar akibat semen terkikis oleh air. Bagian pagar mengalami patah dan sangat dikuatirkan bagian lantai kolam terlihat sudah jebol,” kata Antoni kepada ignnews.id saat ditemui bersama warga lainnya, Sabtu (30/4/2022).

Pagar yang rusak dan terkesan di abaikan

Ia menilai pembangunan tersebut menggunakan anggaran desa dengan menelan biaya ratusan juta namun hasilnya tidak memuaskan. Tentu dirinya sebagai masyarakat merasa tidak puas dan perlu pihak penegak hukum dapat mengecek terkait kinerja pembangunan tersebut.

“Sangat kecewa, kami mendesak sejumlah bangunan yang rusak harus diperbaiki,” sebut dia.

Dirinya juga mengatakan, belum lama ini Wakil Gubernur Kepri juga mengunjungi air terjun Neraja ini dan dirinya merasa malu ketika beliau melihat kondisi sejumlah bangunan banyak alami kerusakan. Air Terjun Neraja ini adalah destinasi wisata bagi seluruh masyarakat pulau Jemaja yang didambakan. Setiap tahun perayaan hari raya akan ramai pengunjung dan ia kini merasa kuatir dengan kondisi bangunan yang ada saat ini.

Kolam yang diduga jebol dan dilarang masuk

“Terkesan diabaikan dan tidak ada upaya untuk melakukan perbaikan dari pihak yang telah melaksanakan pekerjaan ini meskipun pihak mereka mengetahui secara pasti dan jelas terlihat dimata kondisi bangunan yang rusak,” kesalnya.

Ia menyebutkan, kolam renang yang dibangun itu alami kerusakan. Kolam itu berada di lokasi air terjun dan ukuranya panjang 30 meter dengan lebar 15 meter.

“Dinding kolam pun terlihat sudah retak dan hanya menunggu waktu untuk alami jebol. Besi-besinya sudah banyak yang keluar-keluar,” terangnya.

Hal ini pernah pihak masyarakat menyampaikan keluhan secara langsung namun tidak digubris oleh mereka dan akhirnya meminta awak media untuk dapat melakukan publikasi terkait persoalan tersebut. Ia berharap akan ada pihak lain dapat membantu atau peduli tentang kondisi air terjun Neraja yang didambakan oleh masyarakat Jemaja, masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas, masyarakat Provinsi Kepri bahkan wisatawan asing.

“Tolong pak bantu kami. Air terjun Neraja ini jangan dirusak dan selamatkanlah cagar budaya alam ini dari tangan-tangan yang diduga tidak bertanggung jawab,” cetus dia.

Terpisah, Zuria yang dikonfirmasi sebagai penjual dadakan di air terjun mengatakan, ia kuatir tahun ini akan sepi pengunjung ke air terjun tersebut disebabkan sejumlah kondisi bangunan banyak alami kerusakan. Namun dirinya tetap optimis mencari rezeki dan tetap berjualan disana nantinya.

“Saya hanya meminta kepada pihak manapun agar dapat cepat dilakukan perbaikan. Jangan dibiarkan begitu saja,” ucapnya.

Sedangkan Abdul Rahman selaku pelaksana kegiatan pekerjaan tersebut menjelaskan pembangunan dilokasi area air terjun Neraja menelan anggaran sekitar Rp 700 juta dengan tiga tahap. Dirinya tidak menjelaskan secara gamblang tentang anggaran namun hal ini dilaksanakan pekerjaan secara swakelola. Untuk keterangan secara pasti pihak pemeritah desalah yang lebih mengetahui.

“Secara pasti saya tidak tahu. Kalau nilai anggaran diperkirakan sekitar 700 juta rupiah. Ya, semuanya. Coba tanya bendahara desalah atau yang lainnya. Saya tak paham jugalah,” ujarnya. (Fendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *