Cegah Stunting pada Anak, Pemda Anambas Launching GASING

Kegiatan stunting Pemda Anambas Launching Gasing (foto ignnews.id)
banner 120x600

IGNNews.id,Anambas-Stunting tidak hanya tentang kurangnya tinggi badan anak, tetapi juga tentang masa depan.

Hal ini juga ada kaitannya dengan perkembangan otak yang kurang maksimal.

Hal ini menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang di bawah rata-rata. Bisa berakibat pada prestasi anak di sekolah.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Anambas Wan Zuhendra saat launching Gerakan Anambas Sehat dan Bebas Stunting (GASING) Sempena Satu Tahun Kepemimpinan Abdul Haris-Wan Zuhendra Periode II.

Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung BPMS Tarempa, Minggu (13/3).

Turut hadir Sekda Anambas, Danlanal, Danramil, Kapolres, Kacabjari Natuna di Tarempa, jajaran DPRD Anambas.

Hadir juga Kabag Kesra, PUPR, Diskomifotik, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, perwakilan kepala bank.

Wan Zuhendra mengatakan, persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas juga menjadi salah satu fokus stunting bersama 154 kabupaten/kota lainnya di Indonesia.

Menurut WHO, batasan prevalensi stunting suatu wilayah sebesar 20 persen.

Secara nasional prevalensi stunting menurun dari 30,8 persen menjadi 27,7 persen pada Tahun 2019.

Meskipun sudah menurun, tetapi masih jauh dari batasan WHO, Prevalensi stunting Provinsi Kepri Tahun 2020 sebesar 7,21 persen. Sedangkan Kabupaten Kepulauan Anambas senilai 15,6 persen.

Tingkat prevalensi stunting yang masih ada itu perlu segera diatasi bersama. Baik Pemda maupun pemerintah desa, individu, komunitas, perguruan tinggi.

Bahkan melalui bantuan CSR Perusahaan dan swasta harus bersinergi. Berkolaborasi dan bersatu dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Berbagai upaya dan intervensi sudah dilakukan Pemda Anambas mencegah terjadinya stunting.

Mulai dari intervensi gizi sensitif maupun intervensi gizi spesifik. Antara lain pelaksanaan vaksinasi, pengukuran dan penimbangan Balita di Posyandu.

Pemberian Vitamin A untuk Balita, pemberian makanan tambahan untuk Ibu hamil dan kekurangan energi kronis.

Peningkatan ketahanan pangan sebagai upaya mencukupi kebutuhan gizi masyarakat. Peningkatan angka makan sayur, pendidikan tentang pengasuhan anak melalui PAUD, Sanitasi dan Air bersih, serta program keluarga harapan.

Upaya-upaya tersebut tidak akan bisa terlaksana dengan baik tanpa adanya sinergitas dan kolaborasi.

Kebijakan tersebut upaya bersama dalam menangani stunting. Diyakini juga berpengaruh pada pembentukan generasi penerus yang melanjutkan estafet kepemimpinan pada 20-30 tahun mendatang.

Kunci pencegahan dan penanganan kasus stunting adalah di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Perhatian kepada ibu hamil dan balita di bawah dua tahun (baduta). Melalui program yang sudah dicanangkan bersama.

“Saya tegaskan kembali bahwa intervensi tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga dilaksanakan sektor lain. Tingkat keberhasilan program ini sangat dipengaruhi sektor non kesehatan, dengan proporsi dukungan mencapai 70 persen,” ucapnya.

Ditambahkannya, pandemi Covid-19 dua tahun lebumih. Amat terasa dampaknya, terutama di bidang kesehatan dan gizi masyarakat.

Dampak tersebut sangat berpotensi meningkatkan angka stunting dan berpotensi mengancam target menurunkan angka stunting secara nasional yaitu 14 persen pada Tahun 2024.

Masalah gizi tetap harus menjadi prioritas yang tidak boleh diabaikan.

Pemerintah Daerah tetap berkewajiban menjamin kecukupan gizi masyarakat.

“Saya minta kepada seluruh perangkat daerah bersama stakeholder terkait melakukan inovasi-inovasi dalam kondisi pandemi. Upaya pemenuhan gizi masyarakat, utamanya bagi mereka yang rentan seperti ibu hamil dan anak Balita bisa tetap terpenuhi. Dengan tetap menerapkan secara ketat protokol kesehatan,” tuturnya.

Perkuat dan gunakan kearifan lokal sebagai upaya pencegahan stunting di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Kepada para camat agar memfasilitasi dan mengkoordinir kesehatan di desa dan kelurahan.

“Pastikan kegiatan penurunan dan pencegahan stunting di tingkat desa dan kelurahan mendapat alokasi anggaran. Melalui Dana Desa/ Kelurahan, melalui 5 (lima) paket layanan pokok,” tuturnya.

Diantaranya, Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA); Konseling Gizi Terpadu, Perlindungan Sosial Sanitasi dan Air Bersih serta Layanan Pendidikan Anak Usia Dini.

Selain itu para camat dan kepala puskesmas, memastikan kegiatan pengukuran dan penimbangan Balita di Posyandu berjalan baik.

Hasil pantauan wartawan Ignnews di lapangan, terlihat wakil Bupati Wan Zuhendra meninjau tiga lokasi posyandu yang ada di daerah kelurahan Tarempa.

Mulai dari Gedung Posyandu Mawar, Kecamatan Siantan, Kelurahan Tarempa. Gedung Posyandu Melati, Desa Tarempa Barat Kecamatan Siantan dan Gedung Posyandu Nusa Indah Antang Kelurahan Tarempa Kecamatan Siantan. (Fendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *