Coral Reef Garden Salah Satu Penunjang Pariwisata Anambas

Saat menanam Coral Reef Garden (CRG) di laut pulau Temawan Desa Batu Belah oleh tim Loka KKPN Pekanbaru di KKA (foto istimewa)
banner 120x600

ignnews.id,Anambas-Sebagai salah satu wilayah yang terdampak oleh pandemi Covid-19, Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru di Kabupaten Kepulauan Anambas melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan sektor pariwisata, salah satunya melalui program Coral Reef Garden (CRG) di Desa Batu Belah Kecamatan Siantan Timur.

Kepala Desa Batu Belah Kecamatan Siantan Timur, Babandi mengatakan, dirinya juga tidak menyangka bahwa wilayah kerjanya sebagai pilihan bagi Loka KKPN Pekanbaru dalam menetapkan area laut di pulau Temawan sebagai kebun karang.

“Kebun karang di pulau temawan telah ditanami sejumlah terumbu karang dan lokasi tersebut dijadikan sebagai Coral Reef Garden (CRG),” ungkap Babandi selaku Kepala Desa Batu Belah kepada ignnews.id, Kamis (14/10/2021).

Program CRG ini akan dikelola oleh BumDes Tujuh Kunci Desa Batu Belah. Dirinya juga berharap kepada pihak Loka KKPN agar tetap melakukan pembinaan terhadap BumDes sebab tentu diakui Sumber Daya Manusia (SDM) masih sangat terbatas.

“Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait atas kepercayaan untuk mengelola CRG di wilayah kerjanya,” ucapnya.

Di saat terpisah Agustriono saya sebagai perwakilan dari Loka KKPN Pekanbaru karena pak Kepala berhalangan hadir dikarenakan ada tugas lain.

Sementara itu Kepala Loka KKPN Pekanbaru di Kabupaten Kepulauan Anambas, Fajar Kurniawan mengatakan, pulau temawan dipilih sebagai program CRG tentu memiliki alasan yang kuat, salah satunya lokasi tersebut sebagai destinasi wisata anambas.

“Kami berharap kepada BumDes Tujuh Kunci Desa Batu Belah dapat bekerjasama yang baik dan dapat merawat kebun karang yang telah ditanami sebelumnya,” ujarnya.

Dirinya juga mengatakan, bagi pengelola BumDes tersebut bisa melakukan diskusi kapan saja dan selalu terbuka bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas pada umumnya.

“Tentu saja kami bersedia dan tetap terbuka dalam hal pengelolaan monitoring CRG kedepannya,” tutupnya. (Fnd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *