Divisi Humas Polri Kunjungi Pondok Pesantren di Tanjungpinang

Kabag Penum Biro Penmas Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Dr H Ahmad Ramadhan bersama tim lainnya ketika berada di Ponpes Al Kautsar (foto istimewa)
banner 120x600

ignnews.id,Tanjungpinang-Pondok Pesantren Al Kautsar Tanjungpinang di Kunjungi Divisi Humas Mabes Polri dalam rangka silaturahmi dan Diskusi Kontra Radikalisme bersama para santri di GOR Al Kautsar, sekitar 20 orang para santri yang menghadiri silaturahmi dan Diskusi tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Kapolres Tanjungpinang, AKBP Fernando dalam sambutannya mengatakan, pada kesempatan sore ini kami berterima kasih atas kehadiran dari Div Humas mabes polri di wilayah Polres Tanjungpinang

Polres Tanjungpinang sudah sangat sering ke Ponpes Al Kautsar, Ponpes  ini sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan tingkat nasional dan sudah menjadi kampung tangguh baik dalam hal penanganan Covid dan kegiatan lainnya,”jelasnya

Kehadiran dari Div Humas ini untuk mensukseskan program Kapolri terkait Kontra Radikalisme serta kegiatan yang dilaksanakan bisa berguna nantinya di tengah masyarakat dan bernegara

“Diharapkan kepada seluruh santri bisa dapat membantu dan mendukung kegiatan – kegiatan dari Polri agar nantinya bisa dapat berguna serta bermanfaat bagi kita semua,” ucapnya.

Direktur Ponpes Modern Al Kautsar KH Muhammad Supeno mengatakan, untuk para santri yang hadir kita batasi mengingat saat ini masih dalam suasana Covid 19, namun walaupun begitu juga diharapkan agar yang hadir bisa memberikan ilmu yang diberikan oleh Divisi Humas.

“Kami mewakili Ponpes Al Kautsar sangat bersyukur bisa meluangkan waktu untuk dapat berdiskusi kepada para santri, semoga para santri yang hadir bisa memberikan ilmu yang telah diberikan oleh Divisi Humas Mabes Polri,”ungkap KH Supeno.

Kabag Penum Biro Penmas Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Dr H Ahmad Ramadhan menjelaskan, Kontra Radikalisme merupakan upaya yang di lakukan pemerintah maupun pengamanan dalam memberikan pemahaman agar radikal tidak mudah masuk kepada kita.

“Jadi radikal ini selalu menentang terhadap pemerintah seperti contoh radikal media sosial yang selalu memberitakan berita hoax bahkan radikal dengan cara kekerasan kepada pemerintah, radikal sekarang sudah menjurus kepada kaum millenial sehingga tidak memiliki ajaran-ajaran kebangsaan,”terangnya.

Melalui kegiatan ini saya titipkan kepada pengasuh Ponpes untuk diberikan materi kepada para santri tentang kontra radikalisme ini agar nantinya para kaum millenial bisa mengcounter atau mencegah dari radikalisme.

“Saya berharap kepada pimpinan Ponpes bisa terus berkoordinasi dengan instansi terkait maupun Kepolisian agar bisa diberikan pemahaman tentang kontra radikalisme kepada generasi muda jangan sampai nanti generasi muda menjadi terorisme akibat terpengaruh dari radikalisme,” pungkasnya. (Cr1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *