Mengungkap Tabir Dibalik Tragedi Tragis Ayah Tiri Gagahi Anak Perempuan Usia 16 Tahun

Sejumlah barang bukti saat penyampaian press rilis di Mako Polres Kepulauan Anambas (ft-hms Polres Anambas)
banner 120x600

IGNNews.id,Anambas-Kisah pilu yang dialami seorang ibu kandung dengan perasaan kecewa disebabkan anak yang dicintainya telah dinodai oleh sosok ayah tiri yang dianggap tempat anaknya bersandar dan pasti butuh bimbingan akan tetapi mengalami tragedi tragis yang memilukan hati seorang ibu, Jum’at (13/1/2023).

Ibarat disambar petir di siang hari ketika mengetahui anak kandungnya yang masih belia menginjak dewasa yang butuh kasih sayang seorang ayah, namun harapan itu pupus akibat hawa nafsu sesaat yang menjadi budak kebuasan ayah tiri suami kedua darinya.

Ibu mana yang tidak sakit hati dan istri mana yang tidak merasa hancur disebabkan kasih sayangnya di khianati dari orang yang dianggap sebagai imam dalam rumah tangganya.

Ernawati (38) seorang ibu dari anak perempuan masih dibawah umur (16) tahun yang mengalami pelecehan seksual dari ayah tirinya tersebut menceritakan kepada ignnews.id, ketika awak media ini berkunjung kediamannya yang berada di Kecamatan Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepri mengatakan, perih, sakit hati, kecewa, tidak menyangka dan sungguh tega perbuatan keji itu dilakukan oleh suaminya sendiri terhadap anak kandungnya dari suami sebelumnya.

“Hari ini saya pasrah meskipun sejumlah pihak kurang mendukung dan menyalahi saya. Saya tetap membela anak saya. Jika prilaku ini akan menimpa di kehidupan saya, saya pastikan tidak akan ingin menikah dengan suami (pelaku) tersebut,” ungkap Ernawati ibu kandung dari korban pelecehan seksual, Jum”at (13/1/2023).

Dirinya juga tidak mengetahui sudah berlangsung waktu yang lama perbuatan keji itu dilakukan di rumahnya sendiri. Siapa yang akan menyangka jika orang yang paling dihormati dan tempat keluarga berlindung tega melancarkan perbuatan yang sangat kejam.

“Setelah di kantor Polisi anak saya menceritakan semua apa yang dialaminya ketika melakukan perbuatan zina bersama ayah tirinya saat rumah dalam keadaan sepi,” ucapnya.

Saat ini dirinya butuh perlindungan dari Pemerintah atas mental anaknya dan termasuk dirinya sendiri. Dirinya merasa dikucilkan oleh pihak keluarga akibat katanya tidak bisa mendidik anak.

“Saya curiga belum lama juga sebelum di tangkap pak Polisi atas perubahan prilaku anak saya. Ketika pulang dari sekolah anak saya tidak ingin lewat pintu bagian depan dan selalu lewat pintu belakang. Saya juga pernah bertanya dengan suami saya, “Kenapa ya Yah, anak kita tidak pernah lewat pintu depan lagi kalau pulang sekolah”. Suami saya menjawab dengan rasa tidak bersalah,” tidak tahu juga, mungkin ada masalah kali tapi entahlah dengan siapa”. Setelah itu perasaan saya berkata lain, naluri sebagai ibu merasakan terjanggal,” ujarnya.

Ia juga menceritakan, anaknya saat ini sangat trauma dan butuh perawatan medis secara psikolog yang tepat. Dirinya tidak menghiraukan lagi jika ada tekanan atau intimidasi dari orang sebab orang tidak akan merasakan apa yang dirasakan dirinya saat ini.

“Saya mau tanya dengan bapak, ibu mana di dunia ini tidak akan kecewa, hancur jiwa dan perasaanya, sedih ketika suami sendiri tega menodai anak saya sendiri dan masih dibawah umur pak. Coba bapak rasakan penderitaan saya saat ini. Coba pak rasakan,” ucap dia dengan wajah merah dan sendu dengan tangisan tanpa air mata.

Katanya, dirinya sangat bersyukur kepada Allah masih mengirim orang baik seperti iparnya yang laki-laki yang masih perduli terhadap dirinya dan anaknya.

“Mungkin satu orang saja saat ini masih dapat saya percaya terkait kasus yang menimpa anak saya. Semoga bapak-bapak pimpinan diatas dapat melindungi kami dalam menegakan hukum dan anak saya dapat kembali baik seperti sedia kala,” harap dia. (Fendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *