Pengembangan Lima Destinasi Wisata Anambas Jadi Prioritas

Tim wisata saat memaparkan terkait potensi pengembangan pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas (foto ignnews.id)
banner 120x600

ignnews.id,Anambas – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau telah sepakat untuk membangun sektor pariwisata dengan merencanakan pengembangan 5 destinasi wisata yang dimiliki Anambas.

Hal itu dilakukan pembahasan dengan menggelar Focus Grup Discussion Pertemuan pihak Dinas Pariwisata dab Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kepulauan Anambas melaksanakan Focusing Grup Discussion di Ruang Rapat Kantor Bupati KKA, Selasa (22/6/2021)

Acara ini dihadiri oleh Sahtiar, selaku Sekretariat Daerah serta M Syukri Machmud, SE selaku Ketua Umum Assosiation of Sale Travel Indonesia (ASATI), H. Ir. Gatot Indra Anggradi, MM KKA, dan Ir. H. Erwin Maulana Pribadi, MT, IPM selaku Perwakilan Tim Pengembangan Destinasi Wisata.

Masykur, ST., MM selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Anambas memaparkan daya tarik wisata yang dimiliki oleh Anambas pada forum diskusi tersebut.

Ada Top 5 Destinasi Wisata yang akan dilakukan pengembang pariwisata yakni pertama kawasan Padang Melang, Pulau Penjalin yang memakan waktu tempuh 1jam menggunakan kapal cepat (Speed Boat), Pulau Mengkian Panjang dan Pulau Selat Rangsang yang menjadi destinasi wisata bahari serta terakhir Pulau durai yang menjadi ekowisata bahari.

Terkait Pulau Durai, juga terdapat hewan Penyu Sisik dan Penyu Belimbing sehingga menjadi daya tarik untuk wisawatan.

Di Pulau Durai juga terdapat Penyu Hijau yang sudah langka dan dilindungi dunia, sehingga tidak bisa sembarangan untuk masuk karena harus mengantre demi untuk menjaga ekosistem alam.

Selain Top 5 Destinasi Wisata tersebut, Anambas juga memiliki wisata kuliner yang ditawarkan seperti Cekong, Lopes, Manyuk Bakar, Lempok, Asam Pedas, Mie Tarempa, Kerupuk Atom, Lakse, Nasi dagang, Bingke Berendam, Kue Jongkong dan Kopi-O.

Selain itu, dalam pengembangan destinasi wisata di Anambas tentunya ada beberapa tantangan yang menjadi penghambat seperti sarana komunikasi, air, listrik, kerusakan terumbu karang, sampah, kurangnya SDM, bank data, sinergi antar dinas lembaga yang menciptakan pradigma.

Namun, disamping itu pengembangan yang sudah dilakukan ekowisata bahari yaitu Pulau Bawah dengan 1.200 wisatawan mancanegara yang datang sebelum memasuki masa pandemi Covid-19.

Wisatawan yang datang ke Pulau Bawah tersebut, langsung mengakses dari Singapura masuk ke Batam dengan menggunakan Seaplane atau pesawat amfibi.

Untuk pengembang wisata bawah laut, Masykur menyampaikan kesulitan dalam menarik kunjungan wisatawan dengan keterbatasan daya tarik baik dari ancillary maupun aksesbilitas.

“Wisata bawah laut dengan keindahan terumbu karang, tentunya surga bagi wisatawan terutama untuk penyelam (Diver). Namun ada tantangan yang harus dibenahi, untuk mempromosikan wisata bawah laut agar mampu menjadi ketertarikan wisatawan untuk berkunjung.” ungkap Masykur.

Dari tim pengembang destinasi Anambas pun menyampaikan pendapatnya dalam pembangunan sektor wisata yang lebih maju.

“Hal utama yang harus dilakukan adalah komitmen untuk membangun pariwisata yang baik, agar menjadi pariwisata yang demokratif dan solutif untuk pemasaran,” ungkap Erwin, selaku tim pengembangan destinasi wisata Anambas.

Proporsi Daya Tarik Wisata di Anambas terdiri dari wisata buatan 2%, wisata budaya 22% dan wisata alam 76%, presentase diatas berdasarkan penelitian dari Universitas Gajah Mada (UGM) dalam Riparkab Anambas tahun 2021-2025.

Keterbatasan dalam ancillary dan aksesbilitas pun menjadi permasalahan, dalam pengembangan destinasi namun hal ini sudah mendapatkan solusi dalam penanganannya.

“Jaringan internet yg lemah di Bukit Padi dan Desa Rewak, akan dirancang jaringan telekomunikasi BTS sesuai perencanaan bupati tentang visinya di tahun 2023 Merdeka Sinyal bagi Anambas,” papar Erwin.

Dimasa pandemi Covid ini, menurut Erwin dapat dijadikan peluang untuk menyusun perencanaan yang baik bagi pengembangan destinasi wisata.

“Sekarang sebaiknya kita sudah melakukan preparing untuk kedepan sebelum covid-19 selesai. Karena takutnya setelah covid-19 tegap wisata sudah membeludak,” terang Erwin.

Selain itu, Gatot yang juga anggota tim pengembangan destinasi wisata juga menambahkan mengenai perlunya strategi peningkatan promosi untuk investasi pariwisata baik mulai dari jangka pendek, jangka panjang dan sebagainya.

“Penyusun langkah-langkah ekonomi pariwisata pulau yang tidak menarik menjadi daya tarik. Kuncinya adalah komitmen. Keterbatasan dapat disinergikan, dengan bantuan dari Medco dan menjadi desa wisata unggulan,” ujar Gatot.

Selain itu, ia juga menyampaikan dari setiap destinasi wisata yang menjadi Top 5 Anambas harus menonjolkan atraksi yang dapat membuat wisatawan terkesan dan akhir wisawatan tertarik untuk berkunjungan kembali.

“Setiap destinasi harus menunjukkan atraksi, yang menonjol untuk diberikan kepada wisatawan sehingga memiliki kesan kepada wisatawan. Contohnya, acara sambutan bagi wisatawan di destinasi wisata Padang Melang,” ungkapnya. (Thalia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *