Opini  

TRADISI TEPUNG TAWAR KEBUDAYAAN MELAYU NATUNA

banner 120x600
Ernawati
(Mahasiswa Ekonomi Islam STAI Natuna)

Tepung tawar adalah tradisi yang lazim dilakukan dalam kebudayaan Melayu. Tradisi tepung tawar dianggap penting dan sangat dihormati dalam berbagai acara seperti perkawinan, kelahiran anak, saat anak menjalankan sunat dan acara keagamaan dan masih banyak dipraktikkan hingga saat ini.

Tepung tawar merupakan bentuk upacara adat yang dilakukan sebagai sarana untuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan serta sebagai tanda permulaan suatu kegiatan atau acara yang diadakan.

Tradisi tepung tawar memiliki beberapa makna dan tujuan, di antaranya adalah:

1. Simbol Kesucian dan Kebersihan.
Tepung tawar digunakan sebagai simbol kesucian dan kebersihan diri. Dalam melakukan tradisi ini, orang yang diberi tepung tawar diharapkan dapat membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan.

2. Simbol Niat Baik.
Tepung tawar juga merupakan simbol dari niat baik dalam melakukan sesuatu. Dengan memberikan tepung tawar, seseorang diharapkan memiliki niat yang tulus dan baik dalam menjalankan tugasnya.

3. Simbol Persaudaraan dan Persatuan.
Tradisi tepung tawar juga melambangkan persaudaraan dan persatuan antar anggota keluarga, teman, atau masyarakat. Saat diberi tepung tawar, seseorang diharapkan merasa lebih dekat dan bersatu dengan orang lain.

4. Simbol Penghormatan.
Memberikan tepung tawar juga merupakan simbol penghormatan kepada orang yang diberi tepung tawar. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang memberikan tepung tawar menghargai dan menghormati orang yang diberi tepung tawar.

Bahan yang digunakan Tepung Tawar masyarakat melayu  yaitu, beras, kunyit, beretih, air, inai, daun perenjis dan mangkuk. Bahan tersebut memiliki makna makna yaitu seperti Beras dan kunyit bermakna diberikan rezeki yang lebih, beras putih yaitu bermakna suci dan Beras beretih bermakna kemakmuran, air tepung tawar itu bermakna untuk penyejuk hati, inai bermakna kerukunan, dan daun perenjis bermakna kebersamaan.

Tradisi tepung tawar memiliki variasi dalam pelaksanaannya, tergantung dari daerah yang melakukannya. Namun, meskipun terdapat variasi dalam pelaksanaannya, tradisi tepung tawar memiliki makna yang sama yaitu memberikan keberuntungan dan keselamatan bagi orang yang akan memulai acara atau suatu kegiatan.

Dalam era modern yang semakin canggih ini, tradisi tepung tawar masih dilakukan oleh sebagian masyarakat Melayu. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini dalam memperkokoh hubungan sosial dan memperkuat nilai-nilai budaya di dalam masyarakat.

Kesimpulannya, tradisi tepung tawar adalah bagian dari kebudayaan Melayu yang masih dilestarikan hingga saat ini. Tradisi ini memiliki makna yang mendalam yaitu memberikan keberuntungan dan keselamatan bagi orang yang akan memulai acara atau kegiatan tersebut, serta menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara orang yang akan memulai acara atau kegiatan dengan tamu atau orang yang hadir dalam acara tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *