Harga Sembako Naik, Disperindakop Pantau Terus Pedagang ‘Nakal’

Dahlia Marlisa selaku Kepala Bidang Perdagangan ketika ditemui
banner 120x600

IGNNews.id,Anambas-Kenaikan berbagai bahan pokok membuat Ibu Rumah Tangga (IRT) maupun pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) mengeluh. Biaya kebutuhan pun meningkat dari yang ditargetkan.

Pantauan ignnews.id di lapangan, Rabu (2/2) harga telur ayam mengalami kenaikan. Begitu juga gula pasir dan harga minyak goreng belum turun.

Sebelumnya, pihak Dinas Perdagangan (Dispendag) Kabupaten Anambas memastikan harga minyak goreng segera turun, berdasarkan instruksi pusat.

Beberapa warga Desa Telaga Pasir Panjang, Kecamatan Siantan Selatan mengeluh dan terpaksa memperkecil ukuran sembako yang dibeli.

Seperti yang diutarakan salah satu pedagang nasi goreng, Aminah. Bila sebelumnya membeli ukuran per lima liter kini membeli ukuran per 400 mili liter.

Dituturkannya, minyak goreng ukuran lima liter harganya Rp110 ribu. Ini terbilang mahal dan keuangan tidak sanggup membeli sekaligus. Maka ia pun membeli ukuran 400 mililiter seharga Rp12 ribu.

Selain itu, ia menuturkan harga empat butir telur ayam senilai Rp10 ribu atau Rp65 ribu per papan isi 30 butir. Sebelumnya bisa mendapatkan enam butir atau Rp48 ribu per papan. Harga gula pasir naik Rp1.000 rupiah, dari sebelumnya Rp14 ribu kini menjadi Rp15 ribu per kilo.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Anambas Dahlia, menuturkan sudah melakukan sosialisasi terkait harga jual minyak goreng.

Menurutnya, jika masih ada harga minyak goreng yang tinggi karena para pedagang menghabiskan stok sebelumya. Bila sudah habis, maka wajib mengikuti harga ditetapkan pemerintah yaitu Rp14 ribu per liter.

Ketentuan harga ini, menurutnya sudah sampai ke tangan konsumen. Dari harga jual tersebut, para pedagang sudah mendapatkan untung. Diharapkan pedagang patuhi aturan pemerintah.

“Kami melalui tim Disperindag sudah mensosialisasikan kepada distributor dan pedagang besar di tiga kecamatan. Yaitu Kecamatan Jemaja, Jemaja Timur dan Kecamatan Jemaja Barat,” ucapnya.

Ia menuturkan, beberapa hari yang lalu diminta pihak Provinsi Kepri melaporkan data distributor yang ada di Anambas.

Serta sudah dikirimkan.

Nantinya para distributor mendapatkan stok minyak goreng dari perusahaan yang ditunjuk yaitu PT Aprindo. Agar harga jual di tengah masyarakat bisa sama dan terkendali. (Fnd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *